Lina adalah seorang terapis pijat profesional yang bekerja di spa terkenal di pusat kota. Dengan wajah cantik dan kepribadian ramah, banyak pelanggan yang menyukai pelayanannya.
Suatu hari, seorang pelanggan baru bernama Dika datang ke tempatnya. “Saya butuh pijatan untuk menghilangkan stres,” ujarnya sambil tersenyum.
Lina membalas senyumnya. “Baik, Pak. Silakan ke ruang terapi, saya akan segera mulai.”
Di dalam ruangan, Lina menjelaskan bahwa untuk mendapatkan hasil maksimal, pijatan harus dilakukan dengan teknik khusus yang melibatkan penggunaan minyak esensial langsung di kulit. Dika mengangguk mengerti dan berbaring dengan nyaman di atas tempat tidur pijat.
Dengan keahlian yang dimilikinya, Lina mulai memijat punggung dan pundak Dika. Gerakannya lembut namun bertenaga, membuat ketegangan di otot perlahan menghilang.
“Wow, pijatanmu benar-benar luar biasa. Ini pertama kalinya saya merasa se-relaks ini,” ujar Dika dengan kagum.
Lina tersenyum. “Pijat bukan sekadar sentuhan fisik, tapi juga seni untuk memberikan ketenangan dan kenyamanan,” jawabnya dengan penuh profesionalisme.
Setelah sesi selesai, Dika mengucapkan terima kasih. Ia sadar bahwa keahliannya dalam memijat bukan hanya tentang penampilan, tetapi juga keterampilan dan ketulusan dalam pekerjaannya.
Sejak hari itu, Dika menjadi pelanggan tetap, tidak hanya karena pijatan Lina yang luar biasa, tetapi juga karena sikapnya yang profesional dan penuh dedikasi.