Malam itu, di dalam kamar spa pribadi yang diterangi cahaya lilin temaram, aroma lavender dan minyak esensial memenuhi udara. Nadine berbaring tengkurap di atas meja pijat, matanya terpejam menikmati sentuhan lembut yang mulai menjalar di punggungnya.
Dari ujung kaki hingga bahunya, jemari Adrian bekerja dengan penuh kehati-hatian, mengikuti setiap lekuk tubuh Nadine yang bersinar oleh minyak pijat. Ia telah menjadi langganannya selama beberapa bulan terakhir, dan setiap sesi selalu terasa lebih menenangkan, lebih mendalam… dan lebih sulit dilupakan.
“Tekanannya pas?” bisik Adrian, suaranya rendah dan penuh ketenangan.
Nadine mengangguk pelan, napasnya sedikit lebih berat dari sebelumnya. “Ya… Terasa sangat nyaman.”
Adrian melanjutkan, telapak tangannya meluncur perlahan di sepanjang punggung mulus wanita itu. Sesekali, Nadine menggeliat halus, seolah meresapi sensasi yang menjalar dari setiap tekanan yang diberikan.
Waktu terasa melambat. Keheningan yang mengisi ruangan terasa lebih dari sekadar relaksasi—ada sesuatu yang menggantung di udara, sebuah ketegangan tipis yang tak pernah mereka bicarakan, tetapi selalu ada di antara mereka.
Ketika pijatan semakin turun, Nadine membuka matanya perlahan, bibirnya sedikit terbuka seakan menahan sesuatu yang sulit diungkapkan. Jemarinya yang sebelumnya terkulai di sisi tubuhnya kini perlahan mencengkeram kain di bawahnya.
“Aku rasa…” Nadine menarik napas dalam sebelum melanjutkan, “Aku ingin sesi ini berlangsung lebih lama.”
Adrian berhenti sejenak, menatap wanita itu yang kini menoleh kepadanya dengan tatapan yang lebih dalam, lebih dari sekadar klien yang menikmati layanan pijat.
“Kau ketagihan, ya?” tanyanya, sebuah senyum samar muncul di wajahnya.
Nadine tersenyum tipis, matanya berbinar. “Aku rasa begitu.”
Dan di ruangan yang sunyi, dengan cahaya lilin yang terus berkelip, sesuatu yang tak pernah mereka rencanakan mulai tumbuh—sesuatu yang lebih dalam dari sekadar sentuhan, sesuatu yang membuat mereka berdua tak ingin malam ini segera berakhir.
Di luar, hujan mulai turun, menambah kehangatan yang kini memenuhi ruangan itu.