Berita mengenai video bokep yang diklaim menampilkan seorang perempuan cantik mirip artis Fuji ternyata hanyalah hoaks yang sengaja disebarkan untuk menarik perhatian publik. Kabar ini mencuat di berbagai platform media sosial, membuat banyak warganet penasaran dan mencari tahu kebenarannya. Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, tidak ada bukti valid yang mengonfirmasi bahwa video tersebut benar-benar menampilkan Fuji.
Fenomena penyebaran video hoaks seperti ini bukanlah hal baru. Banyak selebritas kerap menjadi korban pencatutan nama dan wajah mereka untuk mendongkrak popularitas suatu konten. Modifikasi video dengan teknologi deepfake atau sekadar kemiripan fisik seseorang sering kali dimanfaatkan untuk menyebarkan disinformasi. Akibatnya, figur publik yang namanya dicatut sering kali mendapat dampak negatif, termasuk perundungan daring dan pencemaran nama baik.
Fuji sendiri belum memberikan pernyataan resmi mengenai isu ini, tetapi penggemarnya sudah bergerak cepat membantah tuduhan tersebut. Mereka mengingatkan bahwa penyebaran video hoaks semacam ini dapat merugikan banyak pihak, termasuk individu yang ada dalam video asli. Selain itu, mengedarkan atau mengonsumsi konten pornografi di Indonesia merupakan tindakan yang melanggar hukum, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Pihak berwenang diharapkan dapat menindak penyebaran video hoaks ini secara serius. Masyarakat juga perlu lebih berhati-hati dalam menerima informasi yang beredar di internet, terutama yang berkaitan dengan hal-hal sensasional. Edukasi mengenai literasi digital sangat penting agar publik tidak mudah percaya dan menyebarkan berita yang belum terverifikasi. Hoaks seperti ini bukan hanya merugikan pihak yang namanya dicatut, tetapi juga bisa menjerumuskan banyak orang ke dalam tindakan yang melanggar hukum.